Indahnya Pangkalpinang
Indonesia adalah Negara
kesatuan yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbed-beda
tetapi tetap satu jua. Indonesia memiliki beranekaragam budaya, bahasa, suku,
dan adat yang berbeda-beda mulai dari sabang sampai merauke. Negara Indonesia
juga memiliki pesona alam yang indah. Tak hanya itu saja, Indonesia juga
memiliki kisah yang bersejarah mulai dari masa penjajahan sampai kemerdekaan.
Bahkan, hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki kisah bersejarah
tersendiri, salah satunya yaitu, Kota Pangkalpinang yang berada di Bangka
Belitung.
Kota Pangkalpinang tidak hanya
memiliki kisah bersejarah saja, Kota Pangkalpinang juga memiliki berjuta pesona
yang tersembunyi yaitu mulai wisata alam yang indah, budaya yang kental dan
wisata kuliner yang begitu menggiyurkan. Dalam hal ini akan dibahas sekelumit
tentang sejarah Pangkalpinang, wisata dan budayanya.
Secara etimologis Pangkalpinang
berasal dari kata “pangkal atau pengkal dan pinang (areca chatecu)”. Pangkal
atau pengkal dalam Bahasa Melayu Bangka berarti, pusat atau awal. Sedangkan
menurut orang Bangka, pangkal atau pengkal biasa digunakan untuk menyebut
daerah-daerah sana seperti, Pangkal Bulo, Pangkal Raya, Pangkal Menduk dan lain
sebagainya. Sedangkan pinang adalah, tumbuhan palem yang multi fungsi dan
banyak tumbuh di Pulau Bangka.
Pusat pemukiman awal Pangkalpinang
dibangun ditepi sungai yang membelah Kota Pangkalpinang. Proses pembentukan
Pangkalpinang menjadi sebuah kota membutuhkan proses yang begitu panjang dan
berakar. Yang berawal dari ditemukannya biji timah diseluruh pelosok Pulau
Bangka, sampai eksploitasi timah dan hasil bumi Pulau Bangka seperti, lada
putih, karet dan damar.
Dari tinjauan sejarah, Kota
Pangkalpinang diprediksi jatuh pada 17 September 1757 yakni dimasa pemerintahan
Sultan Susuhan Ahmad Najamuddin Adikusumo. Dimasa pemerintahannya, beliau sudah
membentuk 14 pangkal di Pulau Bangka antara lain ; Pangkal Bendul, Bijat,
Bunut, Rambat, Parit Sungai Buluh, Tempilang, Lajang, Sungaiilat, Legal,
Pangkal Koba, Balar, Toboal dan Pangkalpinang.
Dalam tinjauan sejarah Pangkalpinang
masa pemerintahan Sultan Susuhan Ahmad Najamuddin Adikusumo bahwa, hari jadi
Kota Pangkalpinang jatuh pada 17 September 1757. Sedangkan, ada pendapat yang
mengatakan bahwa hari jadi Kota Pangkalpinang jatuh pada tanggal 14 November
1956. Kota Pangkalpinang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sekaligus Ibukota Provinsi. Kota Pangkalpinang saat ini terbagi dalam
7 kecamatan yaitu ; Taman Sari, Rangkui, Pangkalbalam, Gabek, Bukit Intan,
Girimaya dan Gerunggung.
Kota Pangkalpinang
Kota Pangkalpinang juga memiliki
beragam budaya yang unik dan menarik, serta kesenian tradisional yang terus
berkembang pesat. Salah satunya adalah Nganggung. Nganggung merupakan tradisi
gotong-royong masyarakat Kota Pangkalpinang dengan membawa makanan lengkap
diatas dulang kuningan yang ditutup dengan tudung saji.
Foto Nganggung
Tidak hanya Nganggung
saja, ada juga ritual Ceng Beng. Ritual Ceng Beng merupakan upacara perwujudan
dari sikap mencintai dan menghormati leluhurnya, seluruh keluarga baik yang ada
di Pangkalpinang atau diperantauan berupaya untuk pulang dan melaksanakan
ritual. Ritual ini dimulai dengan membersihkan kuburan dan pendem yang biasanya
dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan Ceng Beng.
Puncak kegiatan dilaksanakan tiap
tanggal 5 April kalender Masehi. Kegiatan dilaksanakan dini hari hingga terbit
fajar dengan meletakkan sesajian berupa aneka buah-buahan (cai choi), uang
kertas (kim cin) dan membakar garu (hio), suasana dengan lampion dan beraroma
hio yang menyengat hidung serta diiringi dengan alunan music belaz band atau
tajidor.
Foto
Buah Ceng Beng by Adji Kurniawan
Tidak
hanya budayanya saja, di Kota Pangkalpinang juga terkenal beberapa tempat
wisatanya yang sejuk, indah, nyaman, asri serta tempat yang penuh dengan ilmu
pengetahuan dan sejarahnya sehingga cocok untuk berlibur untuk para pelajar
dikala musim liburan tiba. Antara lain yaitu, Bangka Botanical Garden. Bangka
Botanical Garden atau biasa yang disebut dengan BBG merupakan lahan
pengembangan holtikultura, peternakan, penyediaan bibit dan pakan ternak. BBG
mampu memanfaatkan lahan bekas tambang timah, lahan kritis berupa lahan gambut
dan berpasir. Serta merupakan program percontohan yang dilakukan pihak swasta
dalam mengelola dan menciptakn ekosistem baru. BBG juga mampu mengolah lahan
denga tingkat keasaman dibawah 5 menjadi lahan subur dengan berbagai jenis
tanaman, budidaya tambak jenis ikan air tawar dan peternakan sapi perah.
Foto BBG by Wahyu Wijayanti
Yang kedua yaitu, Pantai Pasir Padi. Pantai
Pasir Padi terletak di kelurahan Air Itam, kurang lebih 8 km dari pusat Kota
Pangkalpinang. Pantai Pasir Padi merupakan kawasan pariwisata potensial di Kota
Pangkalpinang. Pantai ini memiliki garis pantai dengan hamparan pasir putih
sepanjang 2 km. Keunikan dari Pantai Pasir Padi ini adalah, struktur pantainya
yang landau, kontur pasir yang padat sehingga nyaman untuk dilalui dengan jalan
kaki maupun berkendaraan. Keindahannya tidak kalah menarik dengan pantai-pantai
lainnya. Selain memiliki panorama yang dihiasi laut biru, alam asri, pulau-pulau
yang menarik dan tidak jauh dari bibir pantai terdapat sebuah daratan kecil
yang bernama Pulau Punai, yang dapat dikunjungi dengan berjalan kaki di waktu
air surut.
Pantai Pasir Padi merupakan objek
wisata yang paling banyak dikunjungi masyarakat. Setiap hari libur jumlah
kunjungan wisatawan mencapai ribuan orang per hari. Disana para pengunjung
selain menikmati panorama alam yang indah juga bisa berenan, bermain voli
pantai, sepak bola, atau sekedar bermain air dipinggir pantai sambil menikmati
kesegaran es kelapa muda ditengah semilir angina pantai dan juga menikmati
suara deru ombak.
Foto Pantai Pasir Padi by Ayu Maryam
Foto Museum Timah by Lionna
Di
Pangkalpinang tak hanya menyediakan wisata alam saja, tetapi wisata sejarah pun
tersedia disana yaitu, Museum Timah. Museum Timah disebut juga dengan Museum
Teknologi atau Museum Teknik. Museum Timah menjadi salah satu destinasi wisata
favorit di Bangka dan tercatat sebagai museum timah satu-satunya di Asia. Museum
ini menempati rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) di
Jalan Ahmad Yani No 179 Pangkalpinang. Rumah ini memiliki nilai sejarah tinggi
bagi kemerdekaan RI. Museum ini menyimpan berjuta sejarah pertimahan di Bangka.
Museum Timah didirikan pada tahun 1958 yang bertujuan untuk mencatat sejarah
pertimahan dan memperkenalkan pada masyarakat luas. Museum ini baru diresmikan
pada 2 Agustus 1997.
Museum ini sangat berguna bagi
masyarakat karena bisa mengetahui sejarah pertimahan di Bangka, dan mengetahui
perkembangan teknologi pertambangan sejak zaman Belanda hingga masa kini. Museum
ini memiliki daya tarik yang sangat tinggi selain koleksinya. Gedungnya pun
merupakan tempat bersejarah karena dijadikan lokasi diplomasi antara pemimpin republic
yang diasingkan ke Bangka dengan Pemerintah Belanda dan UNCI (United Nations
Commission for Indonesian) sehingga lahirlah perjanjian Roem-Royen pada tanggal
7 Mei 1949 yang dimana delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan
delegasi Belanda dipimpin oleh H. J. Van Royen.
Foto Museum Timah by Lionna
Selanjutnya
wisata yang berada di Pangkalpinang yaitu, Wisata Air Minum. Wisata ini
merupakan cagar budaya Kota Pangkalpinang yang berbentuk menyerupai menara. Menara
ini terletak di Kompleks Perumahan Timah Bukit Baru. Bentuk bangunan ini mirip
dua tangki raksasa berukuran 12,6 meter x 9,6 meter, tinggi 5 meter, diameter
8,25 meter dan ditopang dengan instalasi bangunan yang terdapat pipa-pipa besar
dan berfungsi untuk menyuplai air kepada pelanggan di Pangkalpinang. Menara ini
dibatasi 6 tugu pembatas yang dibuat dari batu granit. Menara ini dibangun pada
pemerintah Hindia Belanda yang direncanakan pembangunannya sejak Residen A.J.N.
Engelenberg memrintah pada tahun 1913-1918 M dan dimulai masa pemerintahan
Residen J.E. Edie memerintah tahun 1925-1928 M. Dan kemudian dilanjutkan pada
masa Residen Hooyer D.G. yang menjadi Residen Bangka tahun 1928-1931 M.
Foto Menara Air Minum by Mariana
Mungkin itu sedikit tentang tempat
wisata yang berada di Kota Pangkalpinang, juga sejarah-sejarah yang mengenai
Pangkalpinang. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.
Terimakasih....
#pesonapangkalpinang