Kamis, 01 September 2016

0
Sekilas Pangkalpinang

Indahnya Pangkalpinang

Indonesia adalah Negara kesatuan yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbed-beda tetapi tetap satu jua. Indonesia memiliki beranekaragam budaya, bahasa, suku, dan adat yang berbeda-beda mulai dari sabang sampai merauke. Negara Indonesia juga memiliki pesona alam yang indah. Tak hanya itu saja, Indonesia juga memiliki kisah yang bersejarah mulai dari masa penjajahan sampai kemerdekaan. Bahkan, hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki kisah bersejarah tersendiri, salah satunya yaitu, Kota Pangkalpinang yang berada di Bangka Belitung.


          Kota Pangkalpinang tidak hanya memiliki kisah bersejarah saja, Kota Pangkalpinang juga memiliki berjuta pesona yang tersembunyi yaitu mulai wisata alam yang indah, budaya yang kental dan wisata kuliner yang begitu menggiyurkan. Dalam hal ini akan dibahas sekelumit tentang sejarah Pangkalpinang, wisata dan budayanya. 

Sejarah Pangkalpinang

          Secara etimologis Pangkalpinang berasal dari kata “pangkal atau pengkal dan pinang (areca chatecu)”. Pangkal atau pengkal dalam Bahasa Melayu Bangka berarti, pusat atau awal. Sedangkan menurut orang Bangka, pangkal atau pengkal biasa digunakan untuk menyebut daerah-daerah sana seperti, Pangkal Bulo, Pangkal Raya, Pangkal Menduk dan lain sebagainya. Sedangkan pinang adalah, tumbuhan palem yang multi fungsi dan banyak tumbuh di Pulau Bangka.
          Pusat pemukiman awal Pangkalpinang dibangun ditepi sungai yang membelah Kota Pangkalpinang. Proses pembentukan Pangkalpinang menjadi sebuah kota membutuhkan proses yang begitu panjang dan berakar. Yang berawal dari ditemukannya biji timah diseluruh pelosok Pulau Bangka, sampai eksploitasi timah dan hasil bumi Pulau Bangka seperti, lada putih, karet dan damar.
          Dari tinjauan sejarah, Kota Pangkalpinang diprediksi jatuh pada 17 September 1757 yakni dimasa pemerintahan Sultan Susuhan Ahmad Najamuddin Adikusumo. Dimasa pemerintahannya, beliau sudah membentuk 14 pangkal di Pulau Bangka antara lain ; Pangkal Bendul, Bijat, Bunut, Rambat, Parit Sungai Buluh, Tempilang, Lajang, Sungaiilat, Legal, Pangkal Koba, Balar, Toboal dan Pangkalpinang.
          Dalam tinjauan sejarah Pangkalpinang masa pemerintahan Sultan Susuhan Ahmad Najamuddin Adikusumo bahwa, hari jadi Kota Pangkalpinang jatuh pada 17 September 1757. Sedangkan, ada pendapat yang mengatakan bahwa hari jadi Kota Pangkalpinang jatuh pada tanggal 14 November 1956. Kota Pangkalpinang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekaligus Ibukota Provinsi. Kota Pangkalpinang saat ini terbagi dalam 7 kecamatan yaitu ; Taman Sari, Rangkui, Pangkalbalam, Gabek, Bukit Intan, Girimaya dan Gerunggung.

Kota Pangkalpinang

          Kota Pangkalpinang juga memiliki beragam budaya yang unik dan menarik, serta kesenian tradisional yang terus berkembang pesat. Salah satunya adalah Nganggung. Nganggung merupakan tradisi gotong-royong masyarakat Kota Pangkalpinang dengan membawa makanan lengkap diatas dulang kuningan yang ditutup dengan tudung saji.
                                                         
Foto Nganggung

        Tidak hanya Nganggung saja, ada juga ritual Ceng Beng. Ritual Ceng Beng merupakan upacara perwujudan dari sikap mencintai dan menghormati leluhurnya, seluruh keluarga baik yang ada di Pangkalpinang atau diperantauan berupaya untuk pulang dan melaksanakan ritual. Ritual ini dimulai dengan membersihkan kuburan dan pendem yang biasanya dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan Ceng Beng.
          Puncak kegiatan dilaksanakan tiap tanggal 5 April kalender Masehi. Kegiatan dilaksanakan dini hari hingga terbit fajar dengan meletakkan sesajian berupa aneka buah-buahan (cai choi), uang kertas (kim cin) dan membakar garu (hio), suasana dengan lampion dan beraroma hio yang menyengat hidung serta diiringi dengan alunan music belaz band atau tajidor.
Foto  Buah Ceng Beng by Adji Kurniawan

         Tidak hanya budayanya saja, di Kota Pangkalpinang juga terkenal beberapa tempat wisatanya yang sejuk, indah, nyaman, asri serta tempat yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan sejarahnya sehingga cocok untuk berlibur untuk para pelajar dikala musim liburan tiba. Antara lain yaitu, Bangka Botanical Garden. Bangka Botanical Garden atau biasa yang disebut dengan BBG merupakan lahan pengembangan holtikultura, peternakan, penyediaan bibit dan pakan ternak. BBG mampu memanfaatkan lahan bekas tambang timah, lahan kritis berupa lahan gambut dan berpasir. Serta merupakan program percontohan yang dilakukan pihak swasta dalam mengelola dan menciptakn ekosistem baru. BBG juga mampu mengolah lahan denga tingkat keasaman dibawah 5 menjadi lahan subur dengan berbagai jenis tanaman, budidaya tambak jenis ikan air tawar dan peternakan sapi perah.
Foto BBG by Wahyu Wijayanti

          Yang kedua yaitu, Pantai Pasir Padi. Pantai Pasir Padi terletak di kelurahan Air Itam, kurang lebih 8 km dari pusat Kota Pangkalpinang. Pantai Pasir Padi merupakan kawasan pariwisata potensial di Kota Pangkalpinang. Pantai ini memiliki garis pantai dengan hamparan pasir putih sepanjang 2 km. Keunikan dari Pantai Pasir Padi ini adalah, struktur pantainya yang landau, kontur pasir yang padat sehingga nyaman untuk dilalui dengan jalan kaki maupun berkendaraan. Keindahannya tidak kalah menarik dengan pantai-pantai lainnya. Selain memiliki panorama yang dihiasi laut biru, alam asri, pulau-pulau yang menarik dan tidak jauh dari bibir pantai terdapat sebuah daratan kecil yang bernama Pulau Punai, yang dapat dikunjungi dengan berjalan kaki di waktu air surut.
          Pantai Pasir Padi merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi masyarakat. Setiap hari libur jumlah kunjungan wisatawan mencapai ribuan orang per hari. Disana para pengunjung selain menikmati panorama alam yang indah juga bisa berenan, bermain voli pantai, sepak bola, atau sekedar bermain air dipinggir pantai sambil menikmati kesegaran es kelapa muda ditengah semilir angina pantai dan juga menikmati suara deru ombak.

Foto Pantai Pasir Padi by Ayu Maryam

         
          Foto Museum Timah by Lionna
       
        Di Pangkalpinang tak hanya menyediakan wisata alam saja, tetapi wisata sejarah pun tersedia disana yaitu, Museum Timah. Museum Timah disebut juga dengan Museum Teknologi atau Museum Teknik. Museum Timah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Bangka dan tercatat sebagai museum timah satu-satunya di Asia. Museum ini menempati rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin Winning (BTW) di Jalan Ahmad Yani No 179 Pangkalpinang. Rumah ini memiliki nilai sejarah tinggi bagi kemerdekaan RI. Museum ini menyimpan berjuta sejarah pertimahan di Bangka. Museum Timah didirikan pada tahun 1958 yang bertujuan untuk mencatat sejarah pertimahan dan memperkenalkan pada masyarakat luas. Museum ini baru diresmikan pada 2 Agustus 1997.


         Museum ini sangat berguna bagi masyarakat karena bisa mengetahui sejarah pertimahan di Bangka, dan mengetahui perkembangan teknologi pertambangan sejak zaman Belanda hingga masa kini. Museum ini memiliki daya tarik yang sangat tinggi selain koleksinya. Gedungnya pun merupakan tempat bersejarah karena dijadikan lokasi diplomasi antara pemimpin republic yang diasingkan ke Bangka dengan Pemerintah Belanda dan UNCI (United Nations Commission for Indonesian) sehingga lahirlah perjanjian Roem-Royen pada tanggal 7 Mei 1949 yang dimana delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh H. J. Van Royen.
 Foto Museum Timah by Lionna
       
         Selanjutnya wisata yang berada di Pangkalpinang yaitu, Wisata Air Minum. Wisata ini merupakan cagar budaya Kota Pangkalpinang yang berbentuk menyerupai menara. Menara ini terletak di Kompleks Perumahan Timah Bukit Baru. Bentuk bangunan ini mirip dua tangki raksasa berukuran 12,6 meter x 9,6 meter, tinggi 5 meter, diameter 8,25 meter dan ditopang dengan instalasi bangunan yang terdapat pipa-pipa besar dan berfungsi untuk menyuplai air kepada pelanggan di Pangkalpinang. Menara ini dibatasi 6 tugu pembatas yang dibuat dari batu granit. Menara ini dibangun pada pemerintah Hindia Belanda yang direncanakan pembangunannya sejak Residen A.J.N. Engelenberg memrintah pada tahun 1913-1918 M dan dimulai masa pemerintahan Residen J.E. Edie memerintah tahun 1925-1928 M. Dan kemudian dilanjutkan pada masa Residen Hooyer D.G. yang menjadi Residen Bangka tahun 1928-1931 M.
Foto  Menara Air Minum by Mariana

         Mungkin itu sedikit tentang tempat wisata yang berada di Kota Pangkalpinang, juga sejarah-sejarah yang mengenai Pangkalpinang. Semoga bermanfaat bagi pembacanya. 
            Terimakasih....

#pesonapangkalpinang

0 komentar: